KOMUNIKASI NON-VERBAL DALAM KONSELING (Studi Kasus pada Pemanfaatan Komunikasi Non-Verbal oleh Konselor dalam Konseling di Rifka Annisa Women Crisis Center)

ERSALINA, MICHELE (2019) KOMUNIKASI NON-VERBAL DALAM KONSELING (Studi Kasus pada Pemanfaatan Komunikasi Non-Verbal oleh Konselor dalam Konseling di Rifka Annisa Women Crisis Center). S1 thesis, UAJY.

[img] Text
KOM04890.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Penelitian ini memiliki fokus pada pemanfaatan komunikasi non-verbal oleh konselor pada proses konseling di Rifka Annisa Women’s Crisis Center. Konseling adalah bentuk komunikasi terapeutik yang dilakukan di Rifka Annisa. Pada kegiatan konseling, komunikasi non-verbal kemudian ditemukan dan dimanfaatkan oleh konselor. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus Tujuan penelitian untuk mendeskripsikan pemanfaatan komunikasi non-verbal dalam konseling dengan subyek penelitian konselor di Rifka Annisa Women’s Crisis Center. Berdasarkan hasil wawancara dengan tiga narasumber konselor konseling psikologis, ditemukan bahwa proses konseling di Rifka Annisa terdiri dari empat tahap yaitu, tahap pra-interaksi, tahap perkenalan/orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi. Pada setiap tahap konseling, ditemukan pesan-pesan komunikasi non-verbal yang dilakukan oleh konseli maupun dengan sengaja dilakukan oleh konselor. Konselor kemudian memanfaatkan komunikasi non-verbal yang ditemukan pada konseli dan dilakukan oleh konselor untuk membantu proses konseling. Secara garis besar, komunikasi non-verbal yang dilakukan oleh konseli yang ditangkap oleh konselor dimanfaatkan untuk mengetahui kondisi konseli selama proses konseling, sebagai contoh konselor dapat mengetahui kondisi psikologis konseli melalui penampilan fisik. Pada awal pertemuan konseling, konselor menilai konseli sedang berada pada kondisi psikologis yang tidak stabil hal ini dapat dilihat melalui penampilan fisik. Komunikasi non-verbal yang dilakukan konseli ini dimanfaatkan sebagai sumber data tambahan bagi konselor ketika konseli dirasa tidak bisa melakukan komunikasi secara lisan. Komunikasi non-verbal yang dilakukan konselor secara sengaja dimanfaatkan untuk membangun hubungan antara konselor dengan konseli, sebagai contoh konselor melakukan sentuhan kepada konseli dengan tujuan untuk membangun kepercayaan konseli kepada konselor. Berdasarkan hasil temuan data dari ketiga narasumber dan analisis data yang dilakukan oleh peneliti, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa komunikasi non-verbal menjadi salah satu aspek yang diperhatikan oleh konselor. Konselor kemudian memanfaatkan komunikasi non-verbal dalam proses konseling untuk berbagai macam hal yang mendukung proses konseling. Rekomendasi bagi penelitian selanjutnya adalah dapat melihat pemanfaatan komunikasi non-verbal oleh konseli. Bagi Rifka Annisa adalah agar komunikasi non-verbal dapat terus dijadikan perhatian pada proses konseling.. Kata kunci : komunikasi terapeutik, konseling, komunikasi non-verbal

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: komunikasi terapeutik, konseling, komunikasi non-verbal
Subjects: Komunikasi > Komunikasi
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 28 Jan 2020 02:49
Last Modified: 28 Jan 2020 02:49
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/21208

Actions (login required)

View Item View Item