Analisis Faktor-faktor Penyebab Tender Ulang Pada Proses Lelang di LPSE Kabupaten Kepulauan Mentawai

Sarereake, Stanley W. (2021) Analisis Faktor-faktor Penyebab Tender Ulang Pada Proses Lelang di LPSE Kabupaten Kepulauan Mentawai. S2 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Stanley W. Sarereake)
185102925_bab 0.pdf

Download (714kB) | Preview
[img]
Preview
Text
185102925_bab 1.pdf

Download (153kB) | Preview
[img]
Preview
Text
185102925_bab 2.pdf

Download (303kB) | Preview
[img] Text
185102925_bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (415kB)
[img] Text
185102925_bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (653kB)
[img]
Preview
Text
185102925_bab 5.pdf

Download (263kB) | Preview

Abstract

Terselenggaranya tata pemerintahan yang baik (good governance) merupakan cita-cita dan harapan bangsa Indonesia. Menurut Mardiasmo (2005 :114) mengemukakan bahwa orientasi pembangunan sektor publik adalah untuk menciptakan good governance, dimana pengertianya adalah tata kelola pemerintahan yang baik. Adapun tujuan yang diperoleh dari penelitian ini diantara lain sebagai berikut Untuk mengetahui faktor-faktor penting yang dapat menimbulkan Tender ulang dalam proses pelelangan atau tender di LPSE Kabupaten Kepulauan Mentawai, Utntuk mengetahui kompetensi Pokja dalam proses pengadaan lelang sehingga tidak terjadinya tender ulang pada LPSE kabupaten Kepelauan Mentawai, Untuk mengetahui kemampuan dan Pengalaman kontraktor yang mengikuti lelang sebagai penyedia jasa dapat mempersiapkan serta memperbaiki syarat ketentuan yang ditetapkan Pokja Lelang di LPSE Kabuputen Kepulauan Mentawai. Eprocurement menurut Sutedi (2012, h.254) adalah sebuah sistem lelang dalam pengadaan barang/jasa pemerintah dengan memanfaatkan teknologi, informasi dan komunikasi berbasis internet, agar dapat berlangsung secara efektif, efisien, terbuka, dan akuntabel..Penyebaran dilakukan secara langsung kepada responden yaitu perusahaan ( PT/CV ) yang pernah mengikuti lelang , PPK, PokJa ( UKPBJ ) di kabupaten kepulauan Mentawai . Pengolahan data penelitian menggunakan analisis deskriptif dan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan SmartPLS 3.0. Analisis deskriptif adalah cara mengumpulkan data dengan cara data disusun kemudian diolah lalu analisis sehingga menghasilkan gambaran masalah yang ada (Sugiyono, 2014). Penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis gambaran karakteristik responden menurut Ghozali (2014). Berdasarkan hasil penelitian Analisis Faktor-faktor Penyebab Tender Ulang Pada Proses Lelang di LPSE Kabupaten Kepulauan Mentawai, maka dapat disimpulkan, Pada kualifikasi faktor yang terbesar 10,817 % ( K6) terjadi di indikator sertifikat badan usaha yaitu memiliki sertifikat usaha sperti yang isyaratkan dalam Kontrak, dalam hal ini seperti IUJK,TDP, SITU). Pada adminstrasi faktor yang terbesar 13,365 % (A2) terjadi di indikator kelengkapan dokumen penawaran yaitu tidak melengkapi semua dokumen penawaran, ini terkait waktu penawaran oleh panitia, Pada teknis faktor yang terbesar 14,477 % (T5) terjadi di indikator Jangka waktu pelaksanaan yaitu hasil kerja (deliverable), penilaian meliputi antara lain: analisis, gambar-gambar kerja, spesifikasi teknis, perhitungan teknis, dan laporan-laporan. Pada variabel ini kontraktor tidak bisa memberikan penjelasan yang detail, mengenai rencana pekerjaan yang akan dikerjakan karena item pekerjaan didaerah kepulauan ( masalah geografis ). Pada harga faktor yang terbesar 22,884 % (H1) terjadi di indaktor rincian biaya yaitu Nilai HPS ( Harga Perkiraan Sendiri ) Kurang dari Pagu Anggaran. Pada variabel ini kontraktor sebagai penyedia jasa memberikan nilai harga penawaran terendah dibandingkan pagu anggaran yang ditetapkan oleh panitia penyelenggara kegiatan ( PokJa). Pada pengaruh Pokja dalam hal ini terlihat pada ( Sumber daya Manusia) dengan indikator Kemampuan ( kemampuan tiap individu pegawai PokJa) sebesar yaitu tidak mampu melaksanakan pemilihan penyedia secara tepat.melaksanakan pemilihan penyedia secara tepat. Sehingga pada pengambilan keputusan untuk menetap pemenang tidak terpenuhi yang mengakibatkan Tender Ulang. Berdasarkan hasil analisis penelitian pengaruh kontraktor sengat mempengaruhi proses lelang yaitu pada pasca-kualifikasi diantaranya kualifikasi memiliki pengaruh posirif terhadap administrasi sebesar 5,907 %. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh kualfikasi terhadap adminstrasi menyebabkan terjadinya tender ulang .

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: good governance , e-government dan E-procurement, Tender Ulang
Subjects: Magister Teknik Sipil > Manajemen Konstruksi
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 31 May 2022 09:36
Last Modified: 31 May 2022 09:36
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/26962

Actions (login required)

View Item View Item