ASPIRASI KARIER GURU PEREMPUAN TERHADAP POSISI KEPALA SEKOLAH DI SMA XAVERIUS PRINGSEWU

Kristanti, Laurensia Dwi (2024) ASPIRASI KARIER GURU PEREMPUAN TERHADAP POSISI KEPALA SEKOLAH DI SMA XAVERIUS PRINGSEWU. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Laurensia Dwi Kristanti)
201007152_Bab 0.pdf

Download (678kB) | Preview
[img]
Preview
Text
201007152_Bab 1.pdf

Download (568kB) | Preview
[img] Text
201007152_Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (564kB)
[img] Text
201007152_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (581kB)
[img] Text
201007152_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Terhentinya posisi kepala sekolah oleh perempuan di SMA Xaverius Pringsewu menjadi fokus penelitian ini. Melalui pemakanaan karier guru dan posisi kepala sekolah, peneliti hendak mencari ada atau tidaknya aspirasi (keinginan) para guru untuk menduduki posisi kepala sekolah di masa mendatang. Penelitian ini berjenis kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan penelitian sebanyak tujuh, yang terbagi menjadi kelompok informan pokok (empat guru perempuan) dan pendukung (kepala sekolah, ketua yayasan, dan guru perekomendasi). Hasil penelitian yang ditemukan bahwa terdapat dua pemaknaan posisi karier guru perempuan yakni 1) Karier guru adalah bentuk kerja profesional (penyelesaian administratif), 2) Karier guru adalah bentuk pelayanan-pengabdian (memberikan kemampuan keilmuwan tanpa melihat keuntungan di dalamnya). Selain itu, pemaknaan kepala sekolah yang ada antara lain 1) Bentuk tugas kompleks manajerial, 2) Kepala sekolah sebagai bagian dari pelayanan-pengabdian seluruh sumber daya manusia di sekolah. Pemaknaan yang ada membuat aspirasi guru untuk menjadi kepala sekolah sebagian ada, dan sebagian lainnya tidak. Bagi guru perempuan yang tidak mau menjadi kepala sekolah dikarenakan persoalan rumah tangga (domestik), serta bagi mereka yang memiliki keinginan untuk menjadi kepala sekolah karena merasa posisi tersebut menjadi sarana untuk mengembangkan kemampuan yang mereka miliki, juga tanggung jawab yang dipercayakan oleh yayasan. Namun, terlepas dari itu semua terdapat faktor eksternal yang membatasi guru perempuan untuk menduduki posisi kepala sekolah, yakni 1) Kesediaan penempatan yayasan, dan 2) Faktor kesenangan yayasan.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Gender Leadership Gap, Karier Guru, Kepala Sekolah.
Subjects: Sosiologi > Media
Divisions: Fakultas ISIP > Sosiologi
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 31 May 2024 18:09
Last Modified: 31 May 2024 18:09
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/31749

Actions (login required)

View Item View Item