Prasista, Handy (2013) PERKUATAN LERENG MENGGUNAKAN ANYAMAN IJUK. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TS13217.pdf Download (732kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TS13217.pdf Download (56kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TS13217.pdf Download (156kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TS13217.pdf Restricted to Registered users only Download (221kB) |
||
Text (Bab IV)
4TS13217.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
||
Text (Bab V)
5TS13217.pdf Restricted to Registered users only Download (506kB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TS13217.pdf Download (3MB) | Preview |
Abstract
Bencana tanah longsor sering terjadi di Indonesia, tanah longsor biasanya terjadi dilereng-lereng. Lereng sendiri adalah suatu permukaan tanah yang miring dan membentuk sudut tertentu terhadap suatu bidang horizontal. Tanah longsor diakibatkan gaya pendorong pada lereng lebih besar daripada gaya penahan. Ada beberapa cara menangani longsoran di lereng yaitu menanam tumbuhan berakar kuat seperti lamtoro, bambu, akar wangi, dan tumbuhan lainnya pada lereng yang gundul, membuat saluran air hujan, memeriksa keadaan tanah secara rutin dan berkala, membangun tembok penahan di lereng yang terjal, juga mengukur tingkat kederasan air hujan. Pada penelitian ini akan dilakukan percobaan dengan cara pemberian geogrid dalam bentuk anyaman ijuk. Pada penelitian timbul permasalahan yaitu dapatkah anyaman ijuk dapat mengurangi dampak longsoran. Dalam penelitian ini juga akan membandingan berapa beban maksimal dan faktor keamanan lereng tanpa dan memakai perkuatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan sistem perkuatan lereng yang paling tepat yang dapat digunakan pada lereng. Penelitian ini menggunakan bak uji berukuran 2 m x 1 m x 0,8 m. Penelitian dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu tanpa perkuatan 1, tanpa perkuatan 2, menggunakan 2 lapis perkuatan dan menggunakan 3 lapis perkuatan. Perkuatan terbuat dari anyaman ijuk yang berukuran 90 cm x 30 cm. Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu tanah diberi prabeban 4 ton selama 2x24 jam. Setelah itu, tanah dibentuk lereng. Data yang diperoleh akan diolah menggunakan Metode Bishop untuk mencari factor keamanannya. Hasil penelitian ini menunjukkan beban maksimal dan faktor keamanan lereng yang menggunakan ijuk lebih baik dari yang tanpa menggunakan ijuk. Beban maksimal dan faktor keamanan sebelum diberi perkuatan adalah tanpa perkutan 1 menghasilkan beban maksimal 510 kg dengan faktor keamanan 1,032, sedangkan tanpa perkutan 2 menghasilkan beban maksimal 500 kg dengan faktor keamanan 1,026. Setelah diberi perkuatan 2 lapis beban maksimal menjadi 580 dengan faktor keamanan 1,305, sedangkan setelah diberi perkuatan 3 lapis beban maksimal menjadi 600 dengan faktor keamanan 1,341
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | lereng, longsor, anyaman ijuk, beban maksimal, faktor keamanan, Metode Bishop. |
Subjects: | Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 25 Jul 2013 08:05 |
Last Modified: | 25 Jul 2013 08:05 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3339 |
Actions (login required)
View Item |