IMPLIKASI KETIDAKPATUHAN CHINA TERHADAP HUKUM INTERNASIONAL DALAM SENGKETA LAUT CHINA SELATAN PASCA PUTUSAN PERMANENT COURT OF ARBITRATION TAHUN 2016

Daniel, Rafael Immanuel (2025) IMPLIKASI KETIDAKPATUHAN CHINA TERHADAP HUKUM INTERNASIONAL DALAM SENGKETA LAUT CHINA SELATAN PASCA PUTUSAN PERMANENT COURT OF ARBITRATION TAHUN 2016. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img] Text (Rafael Immanuel Daniel)
210514333_Bab 0.pdf

Download (491kB)
[img] Text
210514333_Bab 1.pdf

Download (486kB)
[img] Text
210514333_Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (529kB)
[img] Text
210514333_Bab 3.pdf

Download (403kB)

Abstract

Sengketa Laut China Selatan merupakan konflik yang sangat kompleks dan menjadi perhatian bagi dunia internasional. Putusan PCA tahun 2016 sudah memberikan pernyataan terhadap China bahwa klaimnya melalui Nine-Dash Line tidak memiliki dasar hukum internasional.Namun putusan tersebut ditolak oleh China dan terus mempertahankan klaimnya dengan tetap melakukan aktivitas militerisasi dan eksplorasi sda di wilayah LCS. Tindakan yang dilakukan China memberikan bukti adanya implikasi ketidakpatuhan China terhadap hukum internasional . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap China terhadap hukum internasional setelah dikeluarkannya putusan Permanent Court Of Arbitration (PCA) dengan metode penelitian metode penelitian normatif dengan memanfaatkan data sekunder atau data kepustakan. . Penolakan China juga timbul dari beberapa faktor yaitu, kekuatan militer yang dominan, lemahnya penegakan hukum internasional, dan juga didukung dengan pandangan neo-realisme. PCA juga bisa dilaksanakan jika ada kesepakatan dari kedua belah pihak yang bersengketa atau yang bisa disebtu Principle of Concent. Hal ini kembali lagi kepada para pihak untuk memiliki itikad baik dari negara yang bersengketa.. Putusan PCA tentu bersifat final and binding bagi para pihak, namun yang menjadi kelemahan adalah bahwa PCA tidak memiliki kewenangan yang kuat dalam menjalankan putusannya, dalam hal ini kembali lagi kepada para pihak untuk memiliki itikad baik dalam melaksanakan putusannya.Saran dari hasil penelitian ini adalah dengan memperkuat mekanime penegakan hukum internasional, melibatkan peran organisasi internasional, serta adanya kesetaraan dalam penegakan hukum.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Ketidakpatuhan China, Laut China Selatan, UNCLOS 1982, Permanent Cout of Arbitration (PCA)
Subjects: Ilmu Hukum > Hubungan Internasional
Divisions: Fakultas Hukum > Program Studi Ilmu Hukum
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 09 Jun 2025 11:28
Last Modified: 09 Jun 2025 11:28
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/34212

Actions (login required)

View Item View Item