Witapradipta, Skolastika Yori Sabatea (2013) SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN PERTANIAN MODERN DI SLEMAN. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TA13165.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TA13165.pdf Download (516kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TA13165.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TA13165.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
||
Text (Bab IV)
4TA13165.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab V)
5TA13165.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TA13165.pdf Download (4MB) | Preview |
Abstract
Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki banyak seniman dan budayawan, maka dari itu peran galeri lukis menjadi penting keberadaannya. Namun, minat masyarakat terhadap seni lukis masih belum begitu menonjol dan kurang begitu diminati oleh masyarakat. Secara perlahan dari tahun ke tahun tingkat wisatawan domestik dan wisatawan asing yang mengunjungi galeri cenderung menurun dibanding tahun sebelumnya. Tidak menutup kemungkinan, terdapat juga beberapa faktor yang menyebabkan keberadaan galeri kurang menonjol. Kebanyakan galeri di Yogyakarta kurang memiliki fasad yang menandakan keberadaan bangunan tersebut merupakan sebuah bangunan publik seperti galeri atau suatu bangunan untuk pameran seni. Atau dapat juga bangunan tertutup dengan bangunan-bangunan disekitarnya sehingga keberadaannya kurang dirasakan. Dan dari hasil survey galeri, juga ditemukan bahwa pengaplikasian warna yang terdapat pada galeri mempengaruhi mood penikmat lukisannya. Cafe merupakan lokasi yang digemari para kaum muda sebagai tempat untuk bersosialisasi. Hal ini membuat keberadaan Cafe dapat ditemui dengan mudah dipenjuru kota Yogyakarta. Menggabungkan Galeri dengan Cafe merupakan strategi untuk menarik minat turis domestic dan asing, dan yang terutama kaum muda untuk lebih memahami mengenai seni lukis. Serta membuka kesempatan kepada seniman-seniman yang ingin memamerkan karyanya ke khayalak umum. Galeri lukis merupakan salah satu wadah seni untuk menopang kreatifitas seniman Gaya hidup dan teknologi yang kini semakin berkembang membuat masyarakat cenderung untuk memilih melakukan kegiatan secara cepat, praktis, simpel, dan fleksibel (mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya). Untuk dapat menarik minat masyarakat agar lebih tertarik untuk mengunjungi galeri Cafe yang akan dirancang maka diperlukan pengaplikasian sifat-sifat tersebut ke dalam bangunan. Sifat-sifat tersebut sama dengan karakteristik kontemporer yang mana cirinya adalah suatu desain yang lebih maju, variatif, praktis, inovatif baik secara bentuk maupun tampilan, dan penggunaan jenis material yang lebih maju (terkini). Tentunya juga dengan penyelesaian dari permasalahan yang ada seperti penggunaan warna yang netral, pengolahan interior yang menarik dan proporsional, pengolahan udara dalam ruang, serta nuansa hommy untuk Cafe. Dari beberapa isu dan permasalahan tersebut, perancangan galeri Cafe yang berkonsep kontemporer diperlukan sebagai wadah galeri seni lukis dan Cafe di Yogyakarta. Seni kontemporer adalah seni yang mendapat pengaruh dari seni modernisasi yang disebut juga Contemporary Art yang pada masa itu berkembang di Barat. Kontemporer memiliki arti, “pd waktu yg sama”, “semasa”, “sewaktu, “pd masa kini”, “dewasa ini”. Desain yang Kontemporer menampilkan gaya yang lebih baru. Gaya lama yang diberi label kontemporer akan menghasilkan bentuk disain yang lebih segar dan berbeda.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Galeri, Seni Lukis, Cafe, Kontemporer |
Subjects: | Arsitektur > Lingkungan Kawasan Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 25 Nov 2013 08:09 |
Last Modified: | 25 Nov 2013 08:09 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/4406 |
Actions (login required)
View Item |