PERBAWA, DANIEL WAHYU (2014) ANALISIS PERSEDIAAN BARANG MULTI ITEM DENGAN DEMAND DAN LEADTIME PROBABILISTIK. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
TIA007176.pdf Download (695kB) |
|
Text (Bab I)
TIA107176.pdf Download (166kB) |
|
Text (Bab II)
TIA207176.pdf Download (270kB) |
|
Text (Bab III)
TIA307176.pdf Download (329kB) |
|
Text (Bab IV)
TIA407176.pdf Restricted to Registered users only Download (236kB) |
|
Text (Bab V)
TIA507176.pdf Restricted to Registered users only Download (407kB) |
|
Text (Bab VI)
TIA607176.pdf Download (177kB) |
Abstract
Penelitian sistem persediaan multi item obat pewarna batik dilakukan di PT. X. PT.X menjual 31 item barang yang terdiri dari 7 merek. Merek yang dijual antara lain Remazol, Procion, Imperon, Sera, Dianix, Palanil, Isolan. Warna yang dijual antara lain kuning, oranye, merah, hitam, emas, kuning, coklat, dll. Semua obat batik dipesan pada satu supplier yang sama. Permasalahan persediaan yang terjadi adalah belum adanya sistem yang menentukan kapan pemesanan dan berapa jumlah stok yang akan dipesan. Leadtime, ada tidaknya pembeli, jumlah pembeli dalam satu hari dan jumlah yang dibeli dalam satu hari semuanya bersifat probabilistik. Ketika terjadi stokout atau kekurangan barang dan ada demand pada saat ini pelangan melakukan indent. Perusahaan saat ini mempunyai gudang baru yang jauh lebih besar dengan tujuan dapat menampung lebih banyak barang agar tidak terjadi kekurangan. Penambahan gudang tanpa adanya sistem persediaan yang jelas tetap saja terlihat kurang efektif dari masih adanya kekurangan barang dan masih adanya sisa tempat digudang. Contoh gudang yang belum optimal dapat terlihat dari adanya item yang kurang seperti item 8 pada saat kurang bisa mencapai -11 barang. Pada kenyataanya pada history item 8 pernah mencapai maksimal stok 149 barang. Penyelesaian masalah persediaan PT.X menggunakan simulasi dengan bantuan software microsoft exel. Skenario yang dibuat ROP semua item acuan dan periode tetap. Skenario yang dibuat didalamnya tidak boleh terjadi kekurangan dan bisa mengatasi batasan kapasitas gudang. Setelah simulasi dan replikasi dilakukan nantinya akan dibandingkan total biaya yang didapat dari total biaya pesan dan biaya simpan untuk menentukan skenario mana yang mempunyai total biaya minimum. Setelah menemukan total biaya yang paling minimum nantinya waktu pesan dan jumlah pemesanan sebagai referensi yang diberikan ke perusahaan. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan skenario ROP semua item acuan dengan jumlah pesan berubah adalah skenario terbaik. Skenario ini sebagai usulan untuk perbaikan sistem persediaan obat pewarna batik pada PT. X. Pada skenario terbaik akan melakukan pemesanan ketika setiap item barang kurang dari nilai maksimum dan tidak sedang menunggu kedatangan barang dengan kata lain ROP sama dengan titik maksimal stok. Titik maksimal pada hasil simulasi tersebut dapat dipakai sebagai acuan baku sistem persediaan obat pewarna batik saat melakukan pemesanan agar total biaya persediaan menjadi minimum dan tidak mengalami kekurangan. Total biaya yang didapatkan adalah Rp72.759.569,75. Perbandingan stok maksimal dapat dibandingkan antara stok riil dengan hasil simulasi antara lain item 1 bisa menghemat sampai 76 barang dan item 17 perlu penambahan 6 barang dari maksimal stok yang pernah ada
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | persediaan multi item, minimasi biaya persediaan, metode simulasi |
Subjects: | Teknik Industri > Produksi |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri > TI Pindahan ATMI |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 19 Nov 2014 11:13 |
Last Modified: | 19 Nov 2014 11:13 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/6319 |
Actions (login required)
View Item |