LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA KRIYA PAHAT BATU TAMANAGUNG DI KABUPATEN MAGELANG

Kurniawan, Florentinus Kristo (2012) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN DESA WISATA KRIYA PAHAT BATU TAMANAGUNG DI KABUPATEN MAGELANG. S1 thesis, UAJY.

Preview	Text (Halaman Judul) 0TA12749.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text (Bab I) 1TA12749.pdf Download (433kB) | Preview
Preview	Text (Bab II) 2TA12749.pdf Download (378kB) | Preview
	Text (Bab III) 3TA12749.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (Bab IV) 4TA12749.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (Bab V) 5TA12749.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
Preview	Text (Bab VI) 6TA12749.pdf Download (700kB) | Preview

Abstract

Perancangan Desa Wisata Tamanagung merupakan wadah bagi perkembangan pariwisata di Jawa Tengah dan menanggulangi issue kejenuhan wisata akan wisata percandian sekaligus sebagai wisata alternatif khususnya di Kabupaten Magelang. Proyek ini mewadahi aktivitas yang berhubungan dengan Perancangan Desa Wisata Tamanagung, baik itu dalam fasilitas berwisata kerajinan. Kerajinan seni kriya pahat batu merupakan salah satu potensi Desa Tamanagung menjadi wisata andalan desa tersebut. Fasilitas yang tersedia dalam menunjang wisata kriya pahat batu tersebut antara lain homestay ,workshop seni kriya, fasilitas pelayanan publik dan aksesibilitas bagi desa wisata. Permasalahan pada Perancangan Desa Wisata Tamanagung yaitu Bagaimana wujud rancangan kawasan desa wisata kerajinan kriya pahat batu Tamanagung yang mencitrakan kebersamaan dan kekhasan lokan melalui pendekatan persepsi ruang pada pengolahan penataan massa bangunan, tata ruang luar, dan Sirkulasi. Oleh karena itu, proses wisata kerajinan seni kriya menggunakan metode kebersamaan dan kekhasan lokal dengan mengangkat kembali tradisi ngangsu kawruh yaitu tradisi yang syarat akan kebudayaan jawa untuk merangsang wisatawan dalam berwisata kerajinan. Metode tersebut didukung dengan pengolahan elemen arsitektural yang dapat mendukung terlaksananya kebersamaan dan kekhasan lokal. Diharapkan dengan pengolahan ruang dan elemen arsitektural tersebut wisatawan semakin memahami kebudayaan setempat. Pengolahan kebersamaan dan kekhasan lokal yang diwujudkan dalam desa wisata ini berupa pengolahan tata masa yang menggunakan persepsi ruang, pengolahan sirkulasi untuk memperoleh pengalaman meruang yang mencitrakan bentuk kebersamaan dan kekhasan lokal serta menciptakan interaksi antara masyarakat dan wisatawan.

Actions (login required)

View Item