Herawati, F. Anita and Setiawan, Lukas Deni IKLAN POLITIK DAN ANONIMITAS DALAM PEMILU (Analisis Wacana Kritis pada Iklan Televisi “Kutagih Janjimu” yang Tayang di RCTI, MNC TV, dan Global TV). [Research]
Text (Penelitian Ilmu Komunikasi)
KOM66104a.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Iklan politik seputar pemilu 2014 mencuatkan isu anonimitas. Salah satunya adalah iklan televisi berjudul “Kutagih Janjimu” yang ditayangkan oleh tiga stasiun televisi swasta nasional, yaitu RCTI, MNC TV, dan Global TV. Setidaknya dua hal menjadi penyebabnya, pertama, iklan tersebut memuat narasi yang dinilai beberapa kalangan telah menyinggung atau merendahkan pribadi maupun kelompok lain. Kedua, iklan tersebut muncul tanpa identitas sang pembuat iklan alias anonim. Kontroversi mengenai iklan tersebut menuai tanggapan dan reaksi dari pelbagai kalangan, termasuk beberapa partai politik, organisasi, kelompok masyarakat, dan lembaga negara terkait. Kampanye partai politik, caleg, dan capres memiliki potensi singgung yang tinggi. Persaingan politik ini bertujuan untuk mempertahankan dan meningkatkan dukungan para konstituen mereka. Mendekati hari pemilihan, persaingan ini semakin meruncing. Manuver partai dan para calon pejabat publik tersebut sering kali tak terbayangkan sebelumnya. Saling serang antar parpol dan kandidat melalui media massa tak terhindarkan. Televisi menjadi salah satu sarana malancarkan kampanye-kampanye politik semacam itu. Penelitian ini menggambarkan dan mendiskusikan secara komprehensif fenomena kemunculan anonimitas dalam iklan politik tersebut. Kompleksitas permasalahannya tak lepas dari konteks makro dan dinamika kehidupan politik Indonesia. Critical Discourse Analysis (CDA) model Teun A. Van Dijk menjadi pilihan pisau analisis yang mampu memberikan pemahaman terhadap bahasa simbol ciptaan manusia yang tertuang sebagai teks media, termasuk iklan televisi. Analisis terhadapnya tak terbatas pada penggambaran semata aspek kebahasaannya. Metode ini juga dapat membantu peneliti untuk turut menghubungkan praktik produksi teks media tersebut dengan konteks makro yang membalutnya. Itu berarti teks media yang tampil berkecenderungan dipakai untuk tujuan dan praktik tertentu oleh pembuatnya, termasuk di dalamnya praktik kekuasaan. Hasil dan kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa anonimitas dalam iklan politik “Kutagih Janjimu” menjadi bagian dari pertarungan wacana terstruktur dari salah satu peserta pemilu. Namun pemakaian strategi anonimitas ini mendapat tantangan dari berbagai pihak terkait yang masih meragukan strategi ini bisa menjamin stabilitas bangsa dan tidak menimbulkan atmosfer saling serang antarpeserta
Item Type: | Research |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | anonimitas, iklan politik, televisi, Critical Discourse Analysis, pemilu |
Subjects: | Komunikasi > Kajian Media |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 23 Jul 2015 09:09 |
Last Modified: | 23 Jul 2015 09:09 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/7647 |
Actions (login required)
View Item |