HARIDA PUTRA, YULIUS (2016) PERUBAHAN TATA RUANG PADA RUMAH TINGGAL INDIS DI KAMPUNG KWARASAN MAGELANG. S2 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0MTA01867.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab I)
1MTA01867.pdf Download (308kB) |
|
Text (Bab II)
2MTA01867.pdf Download (419kB) |
|
Text (Bab III)
3MTA01867.pdf Download (324kB) |
|
Text (Bab IV)
4MTA01867.pdf Restricted to Registered users only Download (670kB) |
|
Text (Bab V)
5MTA01867.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab VI)
6MTA01867.pdf Restricted to Registered users only Download (891kB) |
|
Text (Bab VII)
7MTA01867.pdf Download (257kB) |
Abstract
Rumah tinggal Indis adalah salah satu warisan arsitektur Indonesia yang merupakan perpaduan arsitektur Belanda dan pengaruh kebudayaan Jawa dengan memiliki karakteristik arsitektur yang khas dan dibangun selama waktu pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia antara abad 17 sampai tahun 1942. Kampung Kwarasan berada di tengah kota Magelang adalah kampung rumah tinggal Indis yang masih terjaga hingga sekarang. Rumah tinggal di Kampung Kwarasan dirancang oleh Thomas Kaarsten, berdiri sejak tahun 1937 dan terdaftar sebagai bangunan cagar budaya dengan nomer 11-71/MGA/TB/27. Pada tahun 2015 jumlah rumah tinggal arsitektur Indis di Kampung Kwarasan sudah banyak mengalami perubahan tata ruang. Tesis ini mengkaji perubahan tata ruang serta menggali latar belakangnya pada rumah tinggal Indis Kwarasan Magelang. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan penelusuran riwayat bangunan untuk memperoleh data tentang perubahan tata ruang dan latar belakangnya. Hasil penelitian menemukan 3 macam fenomena, yaitu (1) perubahan ruang, (2) perubahan ruang-ruang, dan (3) ruang yang tetap. Perubahan ruang mencakup 4 hal (a) penambahan jumlah ruang, (b) penambahan jenis ruang, (c) perubahan fungsi ruang, dan (d) perluasan ruang. Perubahan ruang-ruang terjadi pada sisi belakang, sisi kanan dan sisi kiri kapling rumah. Ruang yang tetap meliputi teras, ruang tamu, ruang keluarga, ruang kamar tidur, kamar mandi, dapur, dan gudang. Perubahan tata ruang terkait dengan konteks mikro (riwayat keluarga, struktur keluarga, hobi/selera/kebiasaan, pergaulan, kognisi) dan makro (kondisi ekonomi, sosial, dan budaya). Penelitian ini menemukan bahwa faktor mikro lebih dominan dari pada faktor makro. Dalam perubahan tata ruang di perkampungan kwarasan aspek fungsi dan aspek organisasi lebih banyak terjadi dari pada aspek hirarki dan aspek privasi. Aspek fungsi berubah karena pengaruh (1) riwayat keluarga, (2) struktur keluarga, (3) hobi, (4) pergaulan, (5) kognisi, (6) ekonomi, (7) sosial, dan (8) budaya. Aspek organisasi berubah karena pengaruh (1) riwayat keluarga, (2) struktur keluarga, (3) hobi, (4) pergaulan, (6) ekonomi, (7) sosial,dan (8) budaya.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Rumah Tinggal Indis, Kampung Kwarasan, Perubahan Tata Ruang , Faktor Mikro dan Faktor Makro. |
Subjects: | Magister Teknik Arsitektur > Digital Arsitektur |
Divisions: | Pasca Sarjana > Magister Teknik Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 03 Mar 2016 12:38 |
Last Modified: | 03 Mar 2016 12:38 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/8886 |
Actions (login required)
View Item |