Kenobo, Marianus Ola (2000) PERSEPSI MAHASISWA MENGENAI KETIDAK ADILAN GENDER DALAM MASYARAKAT ( Studi Mengenai Kajian Gender Pada Mahasiswa). S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0SOS00684.pdf Download (289kB) |
|
Text (Bab I)
1SOS00684.pdf Download (969kB) |
|
Text (Bab II)
2SOS00684.pdf Download (556kB) |
|
Text (Bab III)
3SOS00684.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab IV)
4SOS00684.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab V)
5SOS00684.pdf Download (502kB) |
Abstract
Realitas ketidakadilan gender dalam masyarakat, dapat dipahami sebagai suatu model pranata sosial karena perbedaan manusia berdasarkan penstereotipan, bergerak didalam diaiektika Internalisasi-Obyektivikasi. Irnplikasinya adalah munculnya suaatu tatanan masyarakat yang mengalarni kebudayaan "bisu". Konkritnsia kecika fenomena keperempuanan diterima sebagai realitas yang seolaholah obyektif dan wajar adanva. Formula pertanyaan yang diajukan adalah . "Bagaimanakah persepsi mahasiswa lerhadap realitas ketidakadilan gender? " dan "Mengapa tzrjadi ketimpaniin gender dalam masyarakat?" kernudian "Apa saja jenis ketidakadilan gender menurut mahasiswa?". Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dan meng.gunakan tehnik observasi partisipatoris. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa sosiologi Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Perspektif ketidakadilan gender secara sosiologis ditemukan di dalam teori Interaksionisme Simbolik, Fenomenologi "versi" Peter Berger dan perspektif Konlik dalam tatanan konseptual Karl Marx. Struktur kesadaran mahasiswa sangat dipengarulii oleh aspek sosial budaya yang rnelingkuprnya. Jadi pengalaman keseharian mahasiswa dalam hubungan dengan nilai perbedaan gender membentuk suatu pranata tersendiri. Sosialisasi nilai gender, menjadi bagian yang tak terpisahkan dari inter subjektivitas mahasiswa. Deskripsi tentang pola-pikir ini, kernudian kita bisa sarnpai pada penjelasan yang sifatnya lebih makro yakni dialektika individu-masyarakat di dalam sistem sosial. Secara umurn mahasiswa sebagai agen perubahan belurn memiliki "intuisi" sensitif terhadap persoalan gender. Pengenalan terhadap konsep gender melalui kuliah ternyata belum mcrnberikan respon yang kritis terhadap fenomena ini. Sebagian besar mahasiswa dalam penelitian ini masih terjebak didalam "logika" umum yang dibangun oleh linkungannya. Walau dernikian, sebagian lainnya masih memberikan sedikit harapan tentang kesadaran gender. Penyebab terjadinya ketidakadilan gender menurut mahasiswa diantaranya adanya penundukkan secara sistematik tentang gender sehingga sifat keperempuaran dan kelelakian diterim secara taken forgranted. Disarnping itu, kebijakkan negara di bidang hukurn rnanampakkan realitas yang cenderung bias gender dan lebih mementingkan kelompok yang memiliki akses pada kekuasaan. Upaya rneminimalisasikan ketimpangan gender menurut peneliti melalui pencitraan wacana sosial yang sedang berkernbang, sehingga muncul kesadaran kritis untuk selalu mernpertanyakan eksistensi realitas yang terberikan oleh masyarakat. Dalarn konteks yang lebih luas lagi bahwa menegakkan kembali supremasi hokum dalam masyarakat sebagai institusi mandiri dan "steril" dari berbagai kepentingan yang bersifat politis-ideologis.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Sosiologi > Media |
Divisions: | Fakultas ISIP > Sosiologi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 14 Jul 2016 08:03 |
Last Modified: | 14 Jul 2016 08:03 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/9860 |
Actions (login required)
View Item |