ANALISIS LEBAR, TINGGI DAN BENTANG BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KEMAMPUAN LENTURNYA

Adiparmawati, Wisudanti (2002) ANALISIS LEBAR, TINGGI DAN BENTANG BALOK BETON BERTULANG TERHADAP KEMAMPUAN LENTURNYA. S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
0TS08923.pdf

Download (185kB)
[img] Text (Bab I)
1TS08923.pdf

Download (69kB)
[img] Text (Bab II)
2TS08923.pdf

Download (380kB)
[img] Text (Bab III)
3TS08923.pdf

Download (63kB)
[img] Text (Bab IV)
4TS08923.pdf
Restricted to Registered users only

Download (859kB)
[img] Text (Bab V)
5TS08923.pdf
Restricted to Registered users only

Download (193kB)
[img] Text (Bab VI)
6TS08923.pdf

Download (61kB)

Abstract

Dalam perencanaan suatu bangunan diperlukan suatu perhitungan struktur yang memenuhi persyaratan ekonomis maupun persyaratan teknis. Persyaratan teknis dimaksudkan agar struktur tidak terlalu berat menahan berat sendirinya daripada beban yang dipikulnya. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah perencanaan balok. Perencanaan balok bergantung pads dimensi balok, luas tulangan dan bentang balok. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis kapasitas momen dan analisis pembebanan untuk mengetahui lebar, tinggi dan bentang optimal yang terjadi pada balok. Faktor lain yang mempengaruhi adalah masalah lendutan untuk mengetahui kemampuan kelayanan struktur pads tingkat beban kerja sehingga struktur tidak kehilangan penampilan estetika dan tidak terjadi kerusakan pads komponen yang terlendut. Dalam pembahasan tugas akhir digunakan balok ukuran 200 mm, 300 mm, 400 mm dengan tinggi yang divariasikan mulai dari 200 mm sampai dengan 800 mm. Jarak antar balok dianggap 3 m, sedangkan bentang balok yang ditinjau adalah 3 m sampai dengan 8 m. Analisis dilakukan terhadap pengaruh beban hidup (qLL = 2 KN/m2 sampai dengan 4 KN/m2) dan beban mati. Hasil yang diperoleh terlihat bahwa lebar, tinggi dan bentang optimal terjadi jika bebanmati qDL tidak melebihi bebanhidup qLL yang terjadi (qDL < qLL) dan momen yang digunakan/momen ultimit M„ masih berada di bawah kapasitas momen Mr (Mu < Mr). Sedangkan perhitungan lendutan dipengaruhi oleh tinggi optimal balok. Jika terjadi tinggi optimal yang bernilai negatif berarti qDL > qLL maka besarnya lendutaa tidak diperhitungkan. Perhitungan lendutan ini dilakukan dengan cara empiris (pendekatan) sehingga masih banyak faktor yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 25 Jul 2016 09:00
Last Modified: 25 Jul 2016 09:00
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/9936

Actions (login required)

View Item View Item