Bue, Dionisius Tuli (2017) PERAN KEPALA ADAT DAN KEDUDUKAN MASYARAKAT PENGEMBAN DALAM MELINDUNGI NILAI UPACARA REBA SEBAGAI EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL. S2 thesis, UAJY.
Text (Halaman Judul)
0MIH02400.pdf Download (3MB) |
|
Text (Bab I)
1MIH02400.pdf Download (773kB) |
|
Text (Bab II)
2MIH02400.pdf Download (832kB) |
|
Text (Bab III)
3MIH02400.pdf Restricted to Registered users only Download (680kB) |
|
Text (Bab IV)
4MIH02400.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text (Bab V)
5MIH02400.pdf Download (788kB) |
Abstract
Tesis ini berjudul “peran Kepala Adat dan kedudukan masyarakat pengemban dalam melindungi nilai upacara reba sebagai ekspresi budaya tradisional”. Tesis dengan judul tersebut bertujuan untuk mengetahui dan mengevaluasi peran Kepala Adat dalam melindungi nilai upacara reba sebagai bentuk ekspresi budaya tradisional yang dilindungi hak cipta dan bagaimanakah kedudukan masyarakat pengembannya dalam melaksanakan upacara reba. Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris dengan menggunakan pendekatan perundangundangan dan pendekatan sosiologi hukum. Sumber data berupa data primer dan data sekunder yang terdiri dari bahan primer dan bahan hukum sekunder. Penelitian berlokasi di Kampung Bena, Kecamatan Jerebuu, Kabupaten Ngada. Penelitian ini memunyai populasi sebanyak 150 orang penduduk kampung Bena dengan sampel yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Metode pengumpulan data menggunakan studi pustaka dan wawancara. Metode analisis data terdiri dari primer, sekunder dan kemudian ditarik kesimpulan dengan poses berpikir induktif. Teori Otoritas yang sebagaimana yang dikemukakan Max Weber digunakan untuk mengkaji hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa upacara reba merupakan bagian dari ekspresi budaya tradisional yang mana memenuhi kriteria umum kategori ekspresi budaya tradisional. Kedudukan Kepala Adat yang lebih dominan dalam pelaksanaan upacara reba memungkinkan Kepala Adat untuk melakukan peranannya dalam rangka melindungi upacara reba sebagai ekspresi budaya tradisional yang dilindungi hak cipta. Adapun peran yang dilakukan Kepala Adat diantaranya menetapkan kebijakan dan pengaturan pengelolaan upacara reba serta melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap proses pelaksanaan upacara reba. Kedudukan masyarakat pengemban yang sesuai dengan nilai-nilai yang hidup pada masyarakat pengemban adalah masyarakat pengemban yang terbentuk berdasarkan teritorial. Hal ini diperkuat dengan sarana ekspresi tradisional yang umumnya berada dalam wilayah kampung Bena serta nilai adat istiadat yang berlaku diwilayah hukum adat Bena. Pelaksanaan upacara reba oleh masyarakat pengemban berdasarkan genealogis merupakan bentuk ekspresi yang kurang memiliki nilai, sehingga untuk melindungi nilai-nilai yang ada dalam upacara reba masyarakat pengemban yang genealogis wajib menghormati nilai-nilai yang hidup pada masyarakat pengemban teritorial.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Ekspresi Budaya Trdisional, Nilai Upacara Reba |
Subjects: | Magister Ilmu Hukum > Hukum Ketatanegaraan |
Divisions: | Pasca Sarjana > Magister Ilmu Hukum |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 20 Feb 2017 08:21 |
Last Modified: | 20 Feb 2017 08:21 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/11204 |
Actions (login required)
View Item |