KONSTRUKSI KEBIJAKAN SISTEM BOARDING PASS DI PT KAI (PERSERO) (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Konstruksi Kebijakan Sistem Boarding Pass di PT KAI dengan Pendekatan Karl Weick)

NINDYASARI, . (2014) KONSTRUKSI KEBIJAKAN SISTEM BOARDING PASS DI PT KAI (PERSERO) (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Konstruksi Kebijakan Sistem Boarding Pass di PT KAI dengan Pendekatan Karl Weick). S1 thesis, UAJY.

[img] Text (Halaman Judul)
KOM004082.pdf

Download (728kB)
[img] Text (Bab I)
KOM104082.pdf

Download (299kB)
[img] Text (Bab II)
KOM204082.pdf

Download (230kB)
[img] Text (Bab III)
KOM304082.pdf
Restricted to Registered users only

Download (331kB)
[img] Text (Bab IV)
KOM404082.pdf

Download (829kB)

Abstract

Setiap organisasi menginginkan untuk dapat tetap bertahan hidup. Bahkan terus berusaha untuk dapat berkembang menjadi lebih baik lagi. Organisasi perlu untuk memperhatikan lingkungan informasinya karena kehidupan organisasi tidak akan pernah bisa lepas dari lingkungannya. Lingkungan organisasi selalu bersifat dinamis, maka dari itulah organisasi perlu untuk menyesuaikan dengan perubahan pada lingkungannya. Begitu pula dengan PT KAI (Persero) yang melakukan perubahan sistem pada stasiunnya dengan melakukan konstruksi kebijakan sistem boarding pass. Untuk itulah, penelitian ini bertujuan untuk melihat konstruksi kebijakan pada sistem boarding pass. Pada konstruksi kebijakan sistem boarding pass penelitian dilakukan dengan dilandasi oleh teori informasi organisasi. Di dalam teori informasi organisasi, anggota organisasi berekaksi terhadap lingkungan informasi mereka. Pada PT KAI (Persero) anggota organisasi melakukan penerimaan informasi dari lingkungannya untuk kemudian dianalisis. Dari analisis yang dilakukan terdapat ambiguitas, yaitu orang-orang menjadi malas atau tidak mau datang ke stasiun. Untuk mengatasi ambiguitas yang terjadi, selanjutnya dilakukanlah tiga tahapan dalam usahanya untuk mengurangi ambiguitas. Ketiga tahapan tersebut adalah enactment, seleksi, dan retensi. Enactment merupakan tahapan dalam menginterpretasikan makna dalam penerimaan informasi. Dalam hal ini, PT KAI (Persero) menggunakan berbagai aturan dan siklus komunikasi yang digunakan untuk mengatasi informasi yang ambigu. Pada tahapan selanjutnya, yaitu seleksi dilakukan pemilahan informasi yang relevan dengan persoalan yang tengah dihadapi. Di sini PT KAI (Persero) membutuhkan informasi tambahan yang kemudian dilakukan dengan menggunakan aturan dan juga siklus komunikasi tambahan. Terakhir adalah tahapan retensi yang merupakan tahapan dalam rangka menggabungkan

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: perubahan lingkungan, proses informasi organisasi, PT KAI (Persero)
Subjects: Komunikasi > Kajian Media
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 02 Feb 2015 10:22
Last Modified: 02 Feb 2015 10:22
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/6672

Actions (login required)

View Item View Item