SUMARYATA, MELANIA ALVIANTI (2016) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN YOUTH FORMATION CENTER KEVIKEPAN YOGYAKARTA (Pusat Pembinaan Kaum Muda Kevikepan Yogyakarta. S1 thesis, UAJY.
Text (Halaman judul )
0TA13918.pdf Download (1MB) |
|
Text (Bab I)
1TA13918.pdf Download (339kB) |
|
Text (Bab II)
2TA13918.pdf Download (769kB) |
|
Text (Bab III)
3TA13918.pdf Download (3MB) |
|
Text (Bab IV)
4TA13918.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text (Bab V)
5TA13918.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
|
Text (Bab VI)
6TA13918.pdf Download (1MB) |
Abstract
Youth Formation Center Kevikepan Yogyakarta (Pusat Pembinaan Kaum Muda Kevikepan Yogyakarta) merupakan wadah pembinaan kaum muda katolik yang berdasarkan ARDAS Keuskupan Agung Semarang tahun 2011 – 2015, program kegiatan 5 (lima) komisi Keuskupan Agung Semarang, dan keprihatinan-keprihatinan diadakan untuk membentuk kaderisasi gereja. Kegiatan pembinaan (kaderisasi) kaum muda katolik sendiri berpedoman pada Penjelasan Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda yang dikeluarkan oleh Komisi Kepemudaan KWI. Youth Formation Center akan diawali oleh Kevikepan Yogyakarta yang secara garis besar merupakan Kevikepan di bawah Keuskupan Agung Semarang yang memiliki jumlah paroki terbanyak dengan jumlah kaum muda katolik 58.012 jiwa. Pembinaan kaum muda katolik sendiri bertujuan untuk membentuk kader sehingga mampu terjun di masyarakat dan mampu berkarya (aktualisasi diri) dengan tetap berpedoman pada iman katolik. Melalui pendekatan perilaku, pemenuhan kebutuhan dasar manusia dapat terwujud dalam tatanan lingkungan maupun ruang yang baik. Lingkungan maupun ruang tersebut dapat menstimulasi pribadi menuju perilaku dalam aktualisasi diri. Lalu pertanyaannya adalah Bagaimana wujud rancangan bangunan Youth Formation Center Kevikepan Yogyakarta yang merepresentasikan aktualisai diri kaum muda katolik dengan pendekatan perilaku? Analisis Youth Formation Center memperlihatkan bahwa aktualisasi diri kaum muda katolik adalah berkarakter, bersosial, dan memiliki spiritualitas iman. Secara umum, perilaku yang dituju kaum muda katolik adalah eksplorasi, fokus/konsentrasi, kreatif, berani, percaya diri, partisipatif, reflektif, simpati, empati, komunikatif, dan beretika. Konsep berawal dari penataan massa bangunan di dalam tapak (Jl. Kaliurang km 23) yang menggunakan pendekatan bentuk salib (cross) yang dapat bersifat linear dan centralized. Untuk konsep tampilan bangunan menggunakan konsep aktualisasi diri yang terwujud dalam atap dan elemen pelingkup bangunan dengan pendekatan arsitektur neo-vernakular yang memiliki sifat aktualisasi diri. Dari kegiatan dan perilaku yang dituju, ruang Youth Formation Center memiliki dua pengaturan, yaitu pengaturan loose fit dan tight fit. Pengaturan loose fit dominan digunakan untuk ruang temporer, sedangkan pengaturan tight fit dominan digunakan untuk ruang permanen.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 11 Apr 2016 13:17 |
Last Modified: | 11 Apr 2016 13:17 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/9059 |
Actions (login required)
View Item |