Lukman, Florencia Irena (2022) PERANCANGAN LEARNING CENTER KHUSUS ANAK PENYANDANG AUTISME DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DI KOTA YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Florencia Irena Lukman)
180117296_Bab 0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
180117296_Bab 1.pdf Download (230kB) | Preview |
|
|
Text
180117296_Bab 2.pdf Download (378kB) | Preview |
|
Text
180117296_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (213kB) |
||
Text
180117296_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (194kB) |
||
|
Text
180117296_Bab 5.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Autisme merupakan suatu karakteristik yang berbeda dalam cara mengenal, berpikir, belajar, dan berhubungan dengan sesamanya. Anak penyandang autisme ini memiliki keterbatasan dalam berinteraksi, berkomunikasi, mengekspresikan emosi, serta memahami emosi orang lain. Keterbatasan tersebut terkadang menjadi tembok pembatas antara dirinya dengan orang lain. Berdasarkan data yang didapatkan dari WHO serta Kementrian PPPA, terjadi peningkatan terhadap angka penyandang autisme tiap tahunnya. Hal ini menyebabkan banyak pusat pembelajaran khusus yang kewalahan akan jumlah permintaan yang meningkat. Memang terdapat sekolah umum yang mengizinkan anak penyandang autisme untuk mengikuti kelas regular, tetapi akan lebih baik apabila terdapat tempat pembelajaran khusus anak-anak penyandang autisme, sehingga mereka dapat memperoleh pendidikan sesuai dengan kemampuan mereka. Penyebab ataupun obat untuk gangguan autisme ini belum ditemukan dan memang tidak bisa disembuhkan. Akan tetapi, hal yang dapat dilakukan untuk membantu dalam mengembangkan kualitas hidup para penyandang autisme yaitu terapi. Salah satu terapi yang dapat dilakukan yaitu terapi okupasi, Terapi okupasi adalah sebuah terapi yang menggunakan aktivitas sehari-hari pada suatu individual atau kelompok dengan tujuan membantu dan meningkatkan partisipasi para partisipan dalam peran mereka di masyarakat, berperilaku, melakukan rutinitas dan ritual di rumah, sekolah, tempat bekerja, komunitas, dan tempat lainnya. Perancangan learning center khusus anak penyandang autisme ini perlu didesain dengan memperhatikan perilaku anak penyandang autisme serta kegiatan yang akan berlangsung dalam bangunan. Dengan mengetahui hambatan sensorik apa saja yang dialami oleh anak-anak ini, maka desain learning center yang sensory friendly dapat didesain dengan baik agar pengguna learning center, khususnya anak penyandang autisme, dapat dengan nyaman melakukan aktivitas pembelajaran.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | learning center, autisme, terapi okupasi, arsitektur perilaku, sensorik |
Subjects: | Arsitektur > Teknologi Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Teknologi Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 29 Nov 2022 09:38 |
Last Modified: | 29 Nov 2022 09:38 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28086 |
Actions (login required)
View Item |